Sebagai perguruan tinggi bisnis, STIE Malangkucecwara atau ABM sukses menjadi tuan rumah rangkaian program Leadership Training of Leadership and Management Development Program (LMDP).
Puncak kegiatan ini ditandai dengan monitoring dan evaluasi sekaligus fase ketiga, pada Jumat (15/12/2023).
Ketua Kantor Urusan Internasional (KUI) STIE Malangkucecwara, Dwi Nita Aryani MM PhD menjelaskan, bahwa rangkaian kegiatan ini bagian dari luaran program Erasmus+ Capacity Building Indonesian Higher Education Leadership (iHiLead). Tujuannya, untuk meningkat leadership di perguruan tinggi.
IHiLead merupakan upaya kolektif yang disponsori Erasmus + dan diikuti oleh 7 universitas di Indonesia, 3 universitas di Eropa, dan didukung oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang bertujuan untuk membangun sebuah sekolah kepemimpinan pada tahun 2021 hingga 2024.
“Kegiatan ini dimulai dari fase 1, fase 2 dan fase 3. Di fase 3 ini, trainee atau peserta mempresentasikan hasil dari training fase 1 dan fase 2 meraka dan memberikan alternatif solusi kepada klien,” ujar Dwi Nita.
Ia melanjutkan, klien yang dimaksud yakni perusahaan atau perguruan tinggi dengan fokus pada kendala pengembangan kapasitas pemimpin.
Nantinya, penjaringan gagasan ini akan ditindaklanjuti secara berkelanjutan oleh asosiasi Perkumpulan Pendidikan Kepemimpinan Perguruan Tinggi (Pemimpin).
“Termasuk juga ada seminar simposium di bulan Mei 2024 yang akan mengundang perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang diselenggarakan di Malang tanggal 2 – 3 Mei 2024,” sambungnya.
Selain STIE Malangkucecwara, kegiatan ini juga melibatkan peserta dari beberapa pihak yakni Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, Sekolah Tinggi Koperasi, STIEKN Jaya Negara, Stiki University, dan Institut Pertanian Malang.
“Mereka menjadi trainee, kemudian itu dibagi menjadi lima kelompok, dari lima kelompok ini kemudian 5 klien. Klien ini juga dari berbagai macam perguruan tinggi. Kemudian selain trainee, klien, ada trainer, kita juga ada yang memberikan training sebelum LMDP ini dilakukan,” beber Dwi Nita.
Ada pula Business and Management Departement International Mobility Coordinator, Economics and Business School Campus de Cartuja – Granada, bernama Rodrigo Martin Rojas PhD.
Dalam rangka memonitor dan mengevaluasi proses kegiatan berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
Sehingga, adanya project ini diharapkan mampu memiliki national impact untuk para pemimpin di perguruan tinggi. Terutama baik yang menjadi klien maupun trainee agar dapat menerapkan di perguruan tingginya masing-masing.
“Setelah mereka mendapatkan training mendapatkan fase 1,2, dan 3 ini selesai mereka bisa menerapkan itu dan mendiseminasikan lingkungannya sendiri,” tukasnya.